Cerita menyentuh dirasakan oleh Ibu dari empat orang anak yang bernama Janelle Palmer. Wanita berusia 36 tahun itu telah menghembus nafas terakhirnya pada tanggal 13 Maret 2025 setelah sepuluh hari bersalin untuk kelima kalinya dalam hidupnya.

Dilansir laman East Idaho News , Palmer meninggal di kediamannya akibat menderita suatu keadaan jarang terjadi, yaitu spontaneous coronary artery dissection Atau retakan yang muncul di dinding arteri jantung. Menurut keluarganya, Palmer ditemukan tak berresponsiv di rumahnya dan segera dibawa ke Eastern Idaho Regional Medical Center.

Usaha tim medis untuk menyelamatkan hidup Palmer gagal. Wanita asal Texas itu telah tiada, meninggalkan suami bernama Shane Palmer serta empat orang anaknya yang masing-masing berumur 5 tahun, 4 tahun, 2 tahun, dan satu bayi baru lahir.

Selama hayatnya, Palmer terkenal sebagai wanita luar biasa dan ibu yang hebat. Dia juga merupakan teman yang setia dan orang yang sukses.

Tempat manapun Janelle berada, orang lain pasti akan terpikat olehnya. Ia bagai penerangi yang mengundang perhatian dari sekelilingnya. Selalu ramah dan menjadi teman buat siapa saja. Dengan kepolosannya serta ketulusan, Janelle mempunyai kemampuan untuk menjadikan seseorang merasa sebagai satu-satunya individu dalam suatu ruangan tersebut, begitulah isi catatan itu. GoFundMe yang diciptakan untuk keluarga Palmer.

5 Unsur Resiko yang Dapat Menyebabkan Kematian pada Saat Bersalin, Ibu Hamil Harus Berhati-hati

Apa itu spontaneous coronary artery dissection (SCAD)?

Spontaneous coronary artery dissection (SCAD) adalah keadaan darurat yang terjadi ketika tembusan mendadak muncul pada dinding arteri koroner. Secara mudah, SCAD bisa disebut sebagai serangan jantung karena adanya sobekan dalam saluran peredaran darah jantung.

Berdasarkan tinjauan dari situs web American Heart Association (AHA), dinding arteri tersusun atas tiga lapisan. Apabila ada sobekan, darah bisa menembusi bagian terdalamnya, kemudian tertahan dan mengakibatkan pembesaran.

"Peristiwa tersebut mampu mengurangi ukuran pembuluh darah atau bahkan menimbuninya sehingga berpotensi mencetuskan serangan jantung. Apabila sobekan ini terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya, keadaan itu dikenali sebagai spontaneous coronary artery dissection," seperti yang dijelaskan oleh AHA.

SCAD paling umum terjadi pada wanita, terlebih lagi setelah bersalin. Sampai sekarang, para peneliti masih belum memahami dengan pasti apa yang menyebabkan SCAD, Bunda.

Umumnya, pasiennya adalah wanita usai melahirkan atau dalam masa pascamenopausa yang sehat. Mayoritas dari mereka jarang memiliki faktor risiko terkait penyakit jantung.

Faktor risiko tambahan untuk SCAD meliputi hipertensi atau tekanan darah tinggi serta penyalahgunaan substansi tertentu. Para ilmuwan mengusulkan pula sejumlah elemen yang mungkin memicu terjadinya SCAD, di antaranya adalah:

  • Kelainan pada arteri
  • Faktor genetik
  • Pengaruh hormon
  • Masalah peradangan

Kondisi itu bisa memperparah efek dari stresor-stresor yang hadir dalam lingkungan ibu pasca persalinan. Berdasarkan informasi dari AHA, stres fisik ataupun emosional cenderung dialami sebelum seseorang mengalami SCAD. Lebih banyak wanita yang melaporkan adanya stres emosional.

SCAD bisa memicu serangan jantung berbahaya. Penting untuk para penderita SCAD mengetahui tanda-tandanya.

Berikut sejumlah indikasi atau ciri-ciri SCAD yang harus Bunda waspadai pasca persalinan:

  • Nyeri atau tekanan dada
  • Sesak napas
  • Keringat berlebihan
  • Pusing

Pengobatan bagi penderita SCAD bisa saja berbeda dibandingkan dengan mereka yang mengalami serangan jantung jenis lain. Biasanya, pasien serangan jantung dapat membutuhkan stent untuk menjaga pembuluh darah agar tetap buka atau prosedur bedah bypass .

Pada saat yang sama, penatalaksanaan SCAD cenderung lebih konservatif melalui kontrol tekanan darah serta terapi untuk mengurangi kadar kolesterol. Bagi pasien SCAD yang belum stabil dan memiliki gejala serangan jantung persisten, bisa diperlukan prosedur pemasangan stent. stent atau operasi bypass .

Pencegahan dari SCAD bisa dicapai dengan menekan faktor-faktor risiko penyakit jantung. Beberapa langkah berikut ini dapat membantu dalam pengurangan risiko terjadinya penyakit jantung sehingga SCAD bisa dihindari:

  1. Tetap aktif secara fisik
  2. Menjangkau Berat Badan Yang Ideal
  3. Mengikuti gaya hidup sehat untuk kesejahteraan jantung
  4. Mengurangi asupan natrium
  5. Menjaga konsumsi minuman keras dan berakhirnya kebiasaan merokok
  6. Mengatasi kondisi lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.

Berikut adalah cerita tentang Ibu yang telah wafat setelah bersalin akibar mengidap SCAD, beserta penjabaran terkait situasi jarang itu. Mudah-mudahan data ini memberikan manfaat.

Pilihan Redaksi
  • Viral Seorang Istri Meninggal pada Umur 33 Tahun Setelah Melahirkan Anak Ke-10, pernah menjalani operasi caesar sebanyak delapan kali
  • Memahami SCAD, Serangan Jantung yang Sering Mengancam Perempuan
  • Kemungkinan Kematian Pasca Bedah Sesar Lebih Besar di Negara Sedang Mengembangkan, Ini Alasannya

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join komunitas Squad. Daftar klik di SINI . Gratis!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama