.CO – Tak semua individu mengenali bahwa sifat bawaan mereka dapat menjadi target utama untuk penipuan. Sejumlah ciri khas tertentu menjadikannya rentan terhadap pengaruh dari pihak lain secara tidak sadar.

Manipulator sangat lihai membaca kelemahan dan memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi. Jika tidak memiliki ketegasan atau kesadaran diri, seseorang bisa terjebak dalam pola interaksi yang merugikan.

Mengetahui karakteristik tersebut merupakan tahap pertama dalam proteksi diri dari dampak buruk orang lain. Berdasarkan artikel di Small Biz Technology, berikut tujuh sifat pribadi yang lebih mungkin mudah dimanipulasi:

1. Sangat Cepat Menjadi Belas Kasih

Empati merupakan suatu kebaikan, namun bila melewati batas dapat menjadikannya sebagai kerentanan untuk dieksploitasi. Seseorang dengan empati yang sangat tinggi biasanya akan mengutamakan kenyamanan dan perasaan pihak lain sebelum miliknya sendiri. Mereka umumnya merasa bersalah ketika harus menolak tuntutan siapa pun, bahkan apabila ini menjadi beban bagi diri mereka sendiri.

Sikap ini menjadi celah bagi manipulatif yang membuat mereka merasa bertanggung jawab atau berutang budi, sehingga lebih mudah dikendalikan. Oleh karena itu, penting untuk tetap peduli dengan orang lain tanpa mengorbankan kepentingan pribadi.

2. Ketakutan akan Penolakan atau Kehilangan Cinta

Hasrat untuk dipandang baik di mata masyarakat merupakan suatu kebutuhan alami. Akan tetapi, bila sudah melampaui batas, individu tersebut dapat berkembang menjadi orang yang sangat taat serta mudah diekploitasi. Mereka bersedia mengambil segala tindakan demi mempertahankan popularitasnya meski harus merelakannya pada kerugian pribadi.

Orang-orang yang suka bermain-main sering menggunakan rasa takut ini melalui ancaman-ancaman halus, misalnya dengan mencabut perhatian atau kasih sayang mereka. Dampaknya, seseorang yang merasa terintimidasi oleh penolakan akan lebih mungkin mengorbankan kemanjuran diri sendiri hanya agar bisa menjaga ikatan tersebut. Sangat penting untuk diingat bahwa tidak selalu setiap orang harus jadi penggemar kita, dan sebenarnya hal itu pun bukan sesuatu yang negatif.

3. Takut Mengungkapkan Pemikiran Sendiri

Beberapa individu merasakan kesulitan dalam menyampaikan hasrat atau pandangan mereka akibat ketakutan akan melukai perasaan orang lain. Sebagai hasilnya, mereka cenderung lebih suka bungkam dan mengikutinya saja, sehingga menjadikannya rentan untuk diatur oleh orang lain.

Pengendal manipulatif kerap menggunakan ketidaktentuan tersebut untuk membentuk kondisi sebagaimana yang diharapkannya. Mengasah kemampuan mengekspresikan pandangan dengan jelas dan santun amatlah krusial supaya individu dapat menjaga kontrol atas pilihan serta perbuatannya.

4. Selalu Menghindari Konflik

Menjauhi perselisihan tidak selalu menjadi tindakan negatif, namun apabila dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan individu kehilangan suaranya serta hak-hak mereka. Mereka biasanya rela mundur untuk mempertahankan ketenangan, bahkan jika itu artinya merugikan diri sendiri.

Hal ini kerap dieksploitasi oleh individu yang cenderung memanipulasi dengan mendorong atau meyakinkannya sehingga pihak tersebut selalu bersedia berkompromi. Karena alasan itu, sangat diperlukan kemampuan dalam mengelola perselisihan secara baik dan tegas.

5. Tergantung Berlebihan pada Oranglain

Sebagian individu cenderung mencari pengesahan dari pihak lain sebelum mereka membuat suatu keputusan. Mereka kurang memiliki keyakinan untuk memilih secara mandiri dan khawatir terhadap dampak yang mungkin timbul daripada keputusan tersebut.

Ketergantungan tersebut menjadikan mereka lebih rentan terhadap manipulasi sebab biasanya menurut pada petunjuk tanpa mementingkan konsekuensinya untuk diri sendiri. Mengembangkan rasa tanggung jawab pribadi serta percaya pada kapabilitas diri merupakan hal esensial supaya tidak gampang diatur oleh orang lain.

6. Kurang Percaya Diri

Kurangnya rasa percaya diri menyebabkan individu menjadi kurang yakin terhadap pilihan dan keterampilan mereka. Mereka cenderung mengambil persetujuan dari pihak luar agar merasa memiliki nilai.

Ini memberikan kesempatan bagi pihak-pihak manipulative untuk dapat dengan cepat mengendalikan perilaku atau pikiran mereka. Memperkuat kepercayaan diri seseorang akan membuatnya lebih otonom dan kurang dipengaruhi oleh dampak luar.

7. Kurang Menyadari Identitas Pribadi

Kekurangan pengenalan diri sendiri dapat menyebabkan seseorang menjadi rentan terhadap penganutan pandangan lain secara tak sadar. Tanpa pengetahuan yang mendalam mengenai kemampuan, keterbatasannya, serta lingkup apa yang bisa ia capai, individu tersebut cenderung lebih menerima dampak dari hal-hal di sekitarnya.

Orang yang paham dengan dirinya sendiri cenderung susah ditipu karena mereka mengetahui kemauannya serta cara menjalankan kontrol atas lingkungan sekelilingnya. Karena alasan tersebut, sangatlah vital bagi kita untuk selalu mengerjakan proses pengenalan diri supaya menjadi semakin tangguh dalam menyongsong bermacam rintangan hidup. pri/jawapos.com )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama