,- Pernahkah kalian mendengar tentang serigala purba atau Dire wolf ( Aenocyon dirus )?

Iya, itu merupakan binatang prasejarah yang telah musnah sekitar 12.000 tahun silam.

Namun, pada awal April 2025 ini, ada kabar mengejutkan yang datang dari para ilmuwan.

Karyawan dari perusahaan bioteknologi bernama Colossal Biosciences sukses menghidupkan kembali jenis serigala purba melalui teknik manipulasi genetika.

Ilmuwan menghidupkan kembali serigala purba melalui berbagai studi dan eksperimen.

Hasilnya, lahir tiga bayi serigala purba dengan bulu khas berwarna putih.

CEO Colossal Ben Lamm menyebutkan bahwa kehadiran serigala purba ini menandai titik penting yang baru dalam industri bioteknologi serta pelestarian spesies.

Ia mengatakan, bahwa kelahiran serigala purba ini merupakan sebuah pencapaian yang mereka sebut sebagai “de-extinction pertama di dunia”.

"Regu kami mengekstraksi DNA dari gigi berumur 13.000 tahun dan kerangka dengan usia 72.000 tahun, kemudian menciptakan bayi serigala prasejarah yang berkembang biak secara normal," ungkap Ben Lamm seperti dilansir Kompas.com.

Ben mengatakan bahwa timnya memperlihatkan keajaiban melalui keterampilan teknologinya yang terus meningkat belakangan ini.

"Dulunya ada yang mengungkapkan bahwa 'teknologi canggih tak dapat dibedakan dengan sihir.' Pada hari ini, tim kami menampilkan sebagian dari keajaiban yang telah mereka kembangkan," ujar Ben dalam pernyataannya.

Apa Itu Dire Wolf?

Serigala dire (Aenocyon dirus), yang kerap dikenal sebagai serigala prasejarah, merupakan jenis canid berukuran besar yang berkeliaran pada masa Pleistosen atau zaman es di benua Amerika Utara dan Selatan.

Spesies ini punah sekitar 12.000–10.000 tahun lalu.

Ada beberapa spekulasi yang menyebut tentang alasan kepunahan hewan langka ini.

Sejumlah pakar berpendapat bahwa kepunaan Direwolf disebabkan oleh perubahan cuaca, lenyapnya hewan besar yang menjadi makanannya, serta kompetisi dari pemangsa lain seperti serigala abu-abu (Canis lupus).

Berdasarkan penelitian para ahli, hewan tersebut tergolong ke dalam kelompok karnivora berukuran besar.

Mereka dikenali karena dimensi badan yang lebih besar daripada serigala berwarna abu-abu. Canis lupus ), sementara itu mereka juga dikenal dengan rahang yang kuat dan erangan khasnya.

Spesies ini pun ditetapkan sebagai ikon budaya populer, termasuk sebagaimana digambarkan sebagai "Ghost," si serigala milik Jon Snow dalam seri televisi Game of Thrones.

Fosil pertama Dire wolf ditemukan pada tahun 1854 oleh Joseph Leidy di dekat Sungai Ohio, Indiana.

Temuan tersebut kemudian disusul dengan ditemukannya banyak fosil lain di beragam daerah Amerika.

Karakteristik Dire Wolf

  • Ukuran Tubuh : Dire wolf memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan serigala abu-abu modern, dengan panjang tubuh hingga 1,8 meter dan berat mencapai 85–100 kg .

  • Fisik Mereka menampilkan moncong lebih luas, rahang yang tangguh, serta gigi yang lebih besar dengan kekuatan gigit yang luar biasa, memungkinkan mereka untuk memangsa mamalia herbívora raksasa seperti bison prasejarah, mastodon, dan kuda zaman dahulu. .

  • Habitat Anjing serigala dire hidup di beragai ekosistem termasuk lapangan terbuka, padang rumput, hutan pergunungan, serta sabana yang mencakup wilayah dari Amerika Utara sampai bagian utara Amerika Selatan.

Dibangkitkan Kembali

Ilmuwan menghidupkan kembaliDirewolf yang sudah lama musnah dengan menggunakan metode klonaan seperti halnya domba Dolly yang berhasil diklone pada tahun 1996.

Akan tetapi, sejak serigala purba sudah tiada, mustahil untuk mengumpulkan sel-sel hidup mereka.

Oleh karena itu, para ilmuwan membangun kembali genom serigala purba dengan membandingkan DNA dari fosil dengan DNA kerabat dekatnya seperti serigala, rubah, dan serigala emas.

Sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, berdasarkan temuan mereka setelah melakukan analisis mendalam, tim Colossal mengidentifikasi 20 perbedaan signifikan di dalam 14 gen yang mempengaruhi karakteristik serigala purba—seperti postur badan yang lebih besar, rambut berwarna putih, gigi yang tajam, serta suara raungan yang dalam.

Generasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel-sel darah serigala abu-abu modern dengan memanfaatkan teknologi CRISPR.

Selanjutnya, nukleus dari "sel serigala purba" tersebut dipindahkan ke dalam sel telur serigala abu-abu yang sudah dilepaskan dari nukleus alaminya.

Sel telur tersebut kemudian dimatangkan di laboratorium hingga menjadi embrio, lalu ditanamkan ke dalam rahim anjing domestik — yang secara ilmiah termasuk dalam subspesies serigala abu-abu.

Kelahiran Romulus, Remus, dan Khaleesi

Dari 45 embrio yang dibudidayakan, cuma tiga saja yang bertahan dan akhirnya menjadi anak anjing serigala yang sehat.

Si sulung, Romulus dan Remus, datang ke dunia lewat proses Caesar pada tanggal 1 Oktober 2024.

Beberapa bulan kemudian, Khaleesi lahir dari induk berbeda.

Ketiga anak anjing ini menunjukkan tanda-tanda khas serigala purba, termasuk bulu putih bersih dan lolongan dalam.

Colossal merilis dokumentasi bagaimana mereka tumbuh dari bayi ke masa anak-anak, belajar melolong dan berjalan untuk pertama kali.

Apakah Ini De-Ekstingsi Pertama?

Meski Colossal menyebutnya sebagai de-extinction pertama di dunia, upaya serupa pernah dilakukan pada tahun 2003.

Pada waktu tersebut, para peneliti dari Spanyol sukses melakukan proses klona terhadap jenis kambing liar yang sudah punah, bucardo. Capra pyrenaica pyrenaica ).

Sayangnya, si anak kambing itu hanya bertahan beberapa menit saja sesudah dilahirkan.

Karenanya, kesuksesan kelahiran dan pemeliharaan kehidupan sihir direwolf tersebut dipandang demikian. de-extinction sejati pertama yang berhasil.

Di samping serigala purba, Colossal juga telah melaporkan lahirnya dua kelompok anak serigala merah yang merupakan hasil kloning -- spesies serigala dengan tingkat kepunahan tertinggi di planet ini.

Hal ini menunjukkan kapabilitas signifikan dari teknologi tersebut untuk membantu pelestarian jenis-jenis hewan yang terancam punah.

Bukan hanya itu saja, beberapa bulan sebelum pengungkapan tersebut, Colossal pun telah meluncurkan " tikus berkilo-kilometer" dengan ciri khas seperti rambut lebat dari masa es mammoth.

Ini merupakan tahap penting dalam upaya perusahaan untuk membangkitkan mammoth berbulu pada tahun 2028.

Dengan pencapaian ini, dunia memasuki babak baru dalam hubungan antara manusia, teknologi, dan alam.

Dari sekadar menyelamatkan spesies yang terancam, kini kita menyaksikan langkah nyata untuk menghidupkan kembali mereka yang telah lama hilang. ()

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Periksa juga berita atau detail tambahan di Facebook , Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama