Menjadikan kebiasaan melakukan aktifitas fisik, berinteraksi secara langsung dengan orang lain, serta memiliki waktu tanpa perangkat elektronik dapat menjadi cara mudah namun sangat bermanfaat dalam merawat kesejahteraan mental para remaja.

- Pemanfaatan perangkat elektronik oleh para pemuda saat ini sudah tidak dapat dibendung lagi.

Walaupun memberikan keuntungan dalam bidang informasi dan komunikasi, namun pemakaian perangkat elektronik yang berlebihan malah bisa menghasilkan dampak negatif pada kesejahteraan psikologis anak muda.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat pemakaian perangkat elektronik secara berlebihan pada kesehatan mental para remaja menurut informasi di laman medis: 1. Meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. 2. Mengganggu tidur malam hari sehingga mengacaukan pola istirahat normal. 3. Memicu peningkatan gejala depresi atau perilaku bunuh diri. 4. Menyebabkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dalam waktu lama. 5. Berpotensi memunculkan rasa cemburu sosial melalui media sosial. 6. Dapat menyulitkan kemampuan komunikasi tatap muka langsung dengan orang lain. Sumber kutipannya berasal dari website bidang kesehatan tertentu.

  • Gangguan Tidur

Menggunakan perangkat elektronik untuk jangka waktu yang panjang bisa mengganggu kualitas tidur.

Halodoc Menjabarkan bahwa sinar biru dari perangkat elektronik bisa memperlambat produksi hormon melatonin, membuat remaja merasakan kesulitan dalam tidur atau sulit mencapai kualitas tidur yang baik.

  • Kecemasan dan Stres

Pemuda pun rentan terhadap cemas dan stres; rilepnya bergantung pada media sosial serta hasrat untuk senantiasa tampak perfeksionis bisa memicu beban mental.

Secara keseluruhan, situasi tersebut dapat mengakibatkan timbulnya tanda-tanda depresi.

  • Isolasi Sosial

Menggunakan perangkat elektronik tanpa henti bisa mengakibatkan isolasi sosial; para pemuda jadi lebih memilih berinteraksi online dibanding pertemuan tatap muka, sehingga pada gilirannya mereka akan hilangkan keterampilan dalam bersosialisasi serta rasakan rasa kesepian.

  • Perilaku Agresif

Isi yang tidak menyenangkan pada media sosial atau permainan online dapat mendorong tingkah laku agresif serta mengurangi rasa simpati seseorang terhadap oranglain.

Ini pasti berdampak besar pada pertumbuhan emosional mereka.

  • Kecanduan

Perangkat gadget dapat berpotensi menyebabkan ketagihan, di mana anak muda sulit untuk meninggalkan alat-alat elektronik mereka.

Ini ganggu kegiatan rutin harian, turunkan capaian pendidikan, serta rusaknya interaksi sosial dengan orang tua ataupun kawan seusia.

  • Cyberbullying

Cyberbullying ini merupakan dimana kondisi ketika sesorang menggunakan teknologi untuk mempermalukan orang lain atau mengertak seseorang, dan hal ini tidak mustahil terjadi di kalangan remaja.

Perbuatan cyberbullying meliputi menyebarkan klaim palsu atau menjelek-menjeleki, mendirikan akun daring tiruan dengan maksud menghinakan seseorang, menerbitkan gambar yang merendahkan martabat, serta berbagai bentuk kekerasan digital lainnya.

  • Trolling

Terakhir Trolling, ini merupakan situasi di mana ketika seseorang dengan sengaja mencoba memulai pertengkaran atau membuat marah di internet, yang mana sering membuat kesusahan yang cukup besar.

Oleh karena itu, disarankan kepada orangtua dan guru untuk lebih sensitif dalam mengontrol serta menentukan batasan waktu menggunakan perangkat elektronik khususnya bagi remaja.

Menjadikan kebiasaan olahraga, berinteraksi secara tatap muka, serta memiliki waktu tanpa perangkat elektronik (screen-free time) merupakan cara mudah namun efisien dalam merawat kesejahteraan psikologis para pemuda. (Penulis merupakan seorang mahasiswa magang dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)

Update berita lainya di dan Google News.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama