
Melihat film merupakan metode yang baik untuk menyegarkan jiwa sambil menikmati hiburan. Di luar itu, aktivitas tersebut pun mampu menghadirkan pemahaman ekstra serta pelajaran-pelajaran penting bagi para penontonnya.
Berbagai macam genre film dapat dipilih sesuai dengan selera pribadi serta pengalaman emosional yang diharapkan setelah menyaksikannya. Ternyata, genre film kesukaan seseorang umumnya menggambarkan karakteristik diri mereka beserta prinsip-prinsip dasarnya, seperti yang dikaji dalam ilmu psikologi.
Berdasarkan artikel di halaman Very Well Mind yang dirilis tanggal 12 Oktober, berikut adalah penjabaran lengkap mengenai karakteristik pribadi orang dikaitkan dengan film terfavorit mereka sebagaimana dipersepsikan oleh para ahli psikologi.
Fantasi
Film fantsi menggambarkan cerita-cerita menakjubkan seputar karakter-karakter istimewa. Di sini, keilmuan telah disingkirkan demi penyihiran sihir. Menurut sudut pandang psikologis, mereka yang gemar film-film fantasi cenderung menjadi individu yang terfokus, mencari stimulasi intens, serta bersedia merasakan berbagai macam pengalaman baru.
Pecinta fantasi juga menunjukkan tingkat keekstrovertan yang lebih rendah, menjadikan mereka pribadi yang kreatif serta pemikir dalam, dengan minat yang luas namun tidak selalu bersahabat.
Horor
Horor merupakan salah satu kategori yang sering ditelaah di bidang psikologi. Pecinta film bergenre horor umumnya memiliki sifat lebih neurotis, kurang sociable, serta kurang extraverted. Oleh karena itu, individu dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi dan kepribadian yang kurang bersahabat cenderung memfavoritkan jenis film ini.
Di samping itu, para penikmat film horor umumnya memiliki rasa ingin tahu yang kuat namun empati yang relatif rendah. Karena alasan ini, mereka senang menonton tanpa merasakan gangguan berlebih saat melihat adegan kekerasan. Mereka juga jarang merespons seperti halnya menjadi salah satu korbannya dalam cerita tersebut. Tak heran jika mayoritas pecinta genre horor berasal dari golongan laki-laki.
Aksi/Petualangan
Genre aksi atau petualangan merupakan jenis terpopuler kedua setelah horor, dan para pecinta film aksi atau petualangan mempunyai beberapa persamaan dengan penikmat horor.
Penggemar genre film aksi atau petualangan umumnya adalah orang dengan hasrat mencari pengalaman baru yang kuat serta sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, mirip dengan minat mereka terhadap film horor.
Orang dengan minat pada petualangan biasanya mempunyai tingkat kecemasan yang rendah dan jarang merasakan ketidaknyamanan emosional. Ketika menonton film, mereka lebih condong kepada tipe yang berorientasi sosial atau penuh aksi.
Romansa
Penikmat film-film roman umumnya merupakan individu yang sosial, ceria, serta kurang terbuka untuk mencoba hal-hal baru. Ini menunjukkan bahwa mereka orang yang mudah bergaul dan disenangi banyak pihak, namun jarang bersedia mengadopsi beragam pengalaman atau kondisi baru.
Orang-orang yang gemar nonton film-film romantic biasanya lebih suka pengalaman menonton yang menghibur, tanpa harus berfikiran terlalu rumit. Sebagian besar penonton genre romance bisa dibilang punya sifat yang ramah serta peka, hal ini seolah mendapat dukungan dari tipe-tipe film yang disuka.
Drama
Berdasarkan ilmu psikologi, individu yang gemar mengikuti cerita dramatis umumnya terbuka dan bersahabat, sehingga mereka cenderung bisa memelihara beragam pemikiran. Orang-orang tersebut pun senang merasakan momen-momen mendalam saat menyaksikan tayangan. Mereka bukan sekadar nonton demi hiburan saja melainkan mencari rasa empati serta kedekatan hati.
Komedi
Film komedi ini cukup menghibur bagi mereka yang suka kesenangan dan kurang berani mencoba hal-hal baru. Jadi, penonton yang memfavoritkan genre komedi bisa jadi akan merespons konsep-kONSEP di dalamnya, tetapi agak tertutup saat harus ikut serta dalam skenario-skenario yang menantang.
Animasi
Berdasarkan ilmu psikologi, individu dengan kebutuhan pengakuan yang kuat biasanya gemar menonton film animasi sebab mereka mengapresiasi hubungan keluarga yang dekat. Sementara itu, penonton animasi cenderung memiliki sifat lebih rentan terhadap stres dan ketidaknyamanan. Mungkin alasannya adalah orang-orang yang merasa khawatir senang mencoba sesuatu yang baru dalam suasana yang tetap memberi rasa aman seperti gedungbioskop.
Akan tetapi, individu yang menggemari animasi cenderung memiliki empati yang lebih kuat dibandingkan dengan mereka yang suka film horor, sehingga animasi menjadi lebih dapat diterima bagi kelompok orang tersebut.
Film Klasik
Film-film klasik jarang dibahas dalam studi psikologi tentang film dan karakter. Memang, buku-buku tentang topik tersebut sangat langka. Meskipun demikian, beberapa penelitian mencatat bahwa individu yang gemar menonton film klasik cenderung memiliki sifat terbuka untuk merasakan hal-hal baru. Oleh karena itu, mereka bisa jadi merupakan orang-orang kreatif yang senang berinteraksi dengan jenis-jenis cerita yang memicu pemikiran kompleks.
Fiksi Ilmiah
Berdasarkan teori psikologi, individu yang gemar nonton film fiksi ilmiah merespons dengan baik terhadap rangsangan mental serta apresiasi seni yang ditawarkannya.
Film olahraga
Berdasarkan ilmu psikologi, mereka yang gemar menonton film tentang olahraga biasanya tenang namun kurang tertarik pada berbagai macam pengalaman baru atau stimulasi. Selain itu, mereka umumnya terbuka untuk bersosialisasi, friendly, serta condong memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Berikut adalah uraian tentang karakteristik individu berdasarkan jenis film kesukaannya. Melalui informasi terkait film favorit seseorang, Anda dapat memulai untuk memahami kepribadian mereka dengan merujuk pada studi psikologi. (JPC)
إرسال تعليق