- Marc Marquez tak sekadar sukses mendominasi sesi pembukaan MotoGP Argentina 2025.

Meski Marc Marquez juga mencatatkan rekor lap tercepat di MotoGP Argentina, dengan catatan waktu 1 menit 37,295 detik untuk satu putaran.

Keunikan dari rekor itu pecah setelah bertahan selama 11 tahun di sirkuit Autodromo Termas de Rio Honda.

Selain itu, pencapaian rekor sebelumnya juga diraih oleh Marquez pada tahun 2014 ketika MotoGP masih bekerja sama dengan ban produksi Bridgestone.

Selama 10 tahun terakhir, memang tak seorang pun pembalap mampu mengungguli catatan waktu lap Marc Marquez di sirkuit Termas de Rio Hondo.

Rekor tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah MotoGP, mengingat pada sirkuit lain rekor cenderung dibreak tiap tahun akibat peningkatan kecepatan motor MotoGP.

Setelah memecahkan rekord tertinggi sepanjang masa, sang juara dunia delapan kali itu pun langsung merayakan kemenangannya dengan gaya semacam rodeo.

"Segala sesuatunya berlangsung lancar sejak awal, walaupun kita perlu bekerja ekstra keras dibandingkan saat di Thailand. Saya menggunakannya rem belakang dengan gaya yang unik, dan saya adalah satu-satunya pembalap Ducati yang melakukan ini di sini," ungkap Marc.

Marquez sendiri sebenarnya tak begitu mengkhawatirkan rekornya dalam balapan tersebut, ia merasa masih ada prioritas lain yang lebih penting.

"Sekarang, kita tidak punya rujukan apapun. Kita bergerak lebih cepat pada siang hari daripada pagi, dan hal utamanya adalah kita tetap stabil. Mencetak rekord putaran itu hebat, namun yang paling vital ialah memenangkan perlombaan," paparnya, seperti dikutip dari Sky Sports.

Marquez menganggap bahwa para pembalap lainnya cukup berpotensi untuk menandinginya dalam balapan MotoGP Argentina tahun 2025 tersebut.

"Kupandangi adik laki-likiku, Alex, yang sedang berkelahi di depan. Sama seperti Fabio Di Giannantonario dan Marco Bezzecchinya. Bagnaian sebenarnya harus ikut serta, jika bukan karena jatohnya," ungkap Marc.

Ducati memang tangguh, namun Aprilia pun sama-sama bersaing dengan ketat. Kita perlu terus berfokus karena walaupun saya senang dengan trek ini, bukan berarti saya selalu berhasil di sini. Sebagai contoh, meski saya benar-benar menyukai Austin, hal tersebut tidak mencegah saya dari kegagalan dalam mendapatkan poin pada musim lalu,” ungkapnya.

Dia tidak ingin bersantai meskipun telah sukses tampil dominan mulai dari tes pra-musim sampai saat ini.

"Akan kita coba tingkatkan lagi perfoma-nya. Tidak hanya agar lebih cepat, tapi juga lebih stabil," tegas sang kakak dari Alex Marquez tersebut.

"Tentang ban, saya dapat mengendarai dengan kecepatan tinggi menggunakan dua kompon yang berbeda. Lebih mudah untuk menentukan pilihan ketika satu di antaranya tampak lebih lambat, namun sebenarnya kedua kompon tersebut berfungsi dengan cukup baik," jelas pembalap itu.

Post a Comment

أحدث أقدم