Riefian Fajarsyah, yang biasanya dipanggil Ifan Seventeen, menjelaskan alasannya untuk menerima posisi sebagai Direktur Utama Produksi Film Nasional atau PFN.

Ifan Seventeen mengatakan hal tersebut akibat adanya persepsi yang menuding dia mendapatkan posisi dengan cara merayu para petinggi pemerintahan.

Pandangan tersebut timbul lantaran Ifan termasuk dalam kelompok yang mendukung Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu Presiden tahun 2024.

Jika membantah tuduhan bahwa dia menjadi Direktur Utama PFN karena bersikap tidak sopan, Ifan menyampaikan jika sebelumnya telah ada beberapa calon yang diusulkan untuk memegang jabatan tersebut. Tetapi berdasarkan penjelasannya, para kandidat ini enggan menerima tawaran itu.

"Dengan menyadari situasi PFN yang sungguh sulit dan hampir tidak mungkin," tulis Ifan di akun Instagram-nya Jumat (21/3) malam.

Sebab Ifan Seventeen Menerima Penawaran Menjadi CEO PFN

Ifan Seventeen menyatakan bahwa dia setuju untuk menjadi Direktur Utama PFN karena perbuatan ini dianggapnya sebagai wujud pelayanan kepada bangsa dan negaranya.

"Saya merasa telah terlalu lama menikmati kemudahan di tanah air yang kami cintai, kini tiba waktunya bagi saya untuk membalas budi dengan jalan melayani. Oleh karena itu, ketika saya diajak bergabung, saya yakin ini adalah peluang untuk pelayanan yang selama ini saya impikan," demikian tertulis dalam surat Ifan.

Ifan menyebutkan berbagai masalah dalam tubuh PFN. Sebut saja hutang mencapai beberapa miliar dolar, permasalahan terkait dengan pembayaran gaji, serta bonus lebaran atauTHR yang belum dibayarkan kepada semua karyawan.

"Masalah ini secara otomatis menjadi tanggung jawabku setelah dilantik. Oleh karena itu, ini tidak seperti pekerjaan di mana bisa duduk santai saja tetapi masih mendapatkan upah," demikian tertulis dalam pernyataan Ifan.

Jika mengatakan sebagai ketua baru di PFN, Ifan mencoba untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. "Di masa mendatang, saya perlu melakukan komitmen dan usaha ekstra," catatnya.

Pengangkatan Ifan Seventeen menjadi Direktur Utama PFN mendapat kritik. Kritik tersebut sebagian besar berfokus pada kapabilitas Ifan di industri film. Ifan pun merespons perihal kritikan tersebut.

Menurut tanggung jawabnya, sebenarnya posisi seorang direksi utama tidak semestinya ditempati oleh seseorang saja. expertis dalam bidang tersebut," tulis Ifan.

Namun demikian, perlu memiliki keterampilan yang bersifat managerial dalam berbagai aspek. strategic , dapat membentuk tim yang luar biasa, mengatur roadmap "dalam meraih KPI, berinteraksi dengan pihak luar serta mengarahkan masa depan perusahaan," tambahnya.

Jikaan memberikan contoh bahwa Direktur Utama Rumah Sakit tidak perlu menjadi dokter. Akan tetapi, dia harus didampingi oleh berbagai dokter profesional yang kompeten dalam bidang masing-masing.

Jika Sebelas menyatakan bahwa Direktur Utama PFN di masa lalu bukan berasal dari bidang hiburan. Dia menulis, "Direktur Utama yang terdahulu justru datang dari industri telekomunikasi, kemudian sebelum dia adalah orang yang berlatar belakang minyak dan gas; tak ada hubungan apa pun dengan industri kreatif."

Namun demikian, menurut Ifan, Direktur Utama PFN pada masa lalu berhasil mengelola serta membawa perusahaan ini dengan sangat baik. Meskipun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan, Direktur Utama tersebut sukses untuk tetap melestarikan keberadaan PFN.

Ifan telah berpengalaman sebagai direktur utama di dua perusahaan yang fokus pada sektor kreatif dan produksi film. Dia juga memegang gelar Sarjana dalam Manajemen.

Di samping itu, Ifan telah mengarahkan tiga video musik milik grup band Seventeen sebelumnya. Selanjutnya, dia juga menjabat sebagai salah satu produser eksekutif dalam pembuatan film "Kemarin" dan "Kau dan Dia", serta terlibat dalam beberapa proyek perfilman lainnya. Ifan menulis, "'Bismillahirrahmanir rahim', saya siap untuk pelayanan ini."

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama