- BANDUNG - Arus lalu lintas Di Gerbang Tol Cileunyi, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terjadi kemacetan parah dan kenaikan signifikan pada hari ketiga sebelum Lebaran atau Jumat (28/3), menjelang malam. Ribuan kendaraan terlihat berlalu-lalang baik saat masuk maupun keluar dari ger bang tol tersebut.

Saat observasi pada pukul 23.00 WIB di tempat tersebut, diketahui ada antrian mobil menuju jalan Rancaekek sampai Nagreg. Berbagai petugas secara kontinu menjalankan tugas mereka untuk memelihara dan membubarkan aliran traffik.

Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono menyebutkan bahwa kenaikan jumlah kendaraan sudah berlangsung sejak petang sampai menjelang malam.

Dia bahkan menghitung puluhan ribu kendaraan melewati gerbang tol Cileunyi. “Berdasarkan laporan, antara jam 15:00 dan 21:00 Waktu Indonesia Barat hari ini, sekitar 11 ribu kendaraan telah meninggalkan Gerakan Toll Cileunyi ini, angkanya bertambah sebesar kira-kira 11%,” jelas Aldi ketika ditemui di Pos Layanan Cileunyi pada Jumat (28/3) malam tersebut.

Ia menyatakan bahwa sampai pukul 21.00 WIB, belasan ribu kendaraan telah melewati area tersebut. Sehubungan dengan hal ini, personil kepolisian tetap berada di lokasi untuk mengawal selama perjalanan itu. "Jumlah total kendaraan yang sudah meninggalkan tempat adalah GT Cileunyi Mulai pagi hingga pukul 21.00 WIB, tercatat sebanyak 33.403 unit, demikian penjelasan dari perwira tingkat tengah kepolisian Republik Indonesia tersebut.

Aldi mengakui adanya kabar tentang kemacetan di gerbang keluar Tol Cileunyi. Meski demikian, tim respons cepat berhasil menangani situasi tersebut dengan baik agar aliran kendaraan tetap berlangsung lancar tanpa harus benar-benar tertahan. Dia menjelaskan: "Kami menyaksikan langsung kondisi padatnya lalu lintas tadi. Tetapi syukurlah, kerja sama antara anggota yang sigap di lokasi membuat kami dapat mengontrol hal ini dan mencegah hentinya seluruh aktivitas lalu lintas."

Menurut Aldi, kondisi padat juga terjadi di area Nagreg saat mendekati waktu berbuka puasa. Dia menyatakan bahwa ini disebabkan oleh aktivitas sebuah pabrik. "Kemarin sore kami melihat ada kemacetan (di Nagreg). Hal tersebut disebabkan karena di dekat area pabrik ada jam istirahat para pekerja dan juga menjelang waktu berbuka puasa di beberapa restoran di kawasan Garut," jelasnya.

Pihak tersebut bekerja sama pula dengan Polres Sumedang serta Garut dalam rangka mereduksi keramaian di seluruh rute perjalanan pulang kampung. "Betul sekali, hal ini menunjukkan bahwa kami pada arah ini tak dapat bertahan sendirian. Terdapat dampak dari daerah lain juga, seperti Garut dan Sumedang; oleh karena itu, koordinasi bersama Polres lain tetap diteruskan. Tujuannya adalah untuk memantau area-area yang saling terkait atau kolaboratif," jelasnya.

Dia menyatakan bahwa puncak arus balik lebaran diperkirakan sudah tercapai pada hari ke-4 sebelumnya. Akan tetapi, bisa jadi ada kenaikan lagi di jalur mudik saat hari ketiga menjelang Lebaran kali ini.

"Puncak arus mudik kami perkirakan kemarin. Tetapi, saat ini kami menyiapkan diri untuk menyambut orang-orang yang pulang menjelang berbuka puasa atau malam hari ketika mereka baru saja sahur. Jadi, persiapannya melibatkan penanganan situasi pasca-berbuka puasa dan sesudah sahur," terangnya.

Aldi menyebut bahwa saat ini mereka belum menerapkan langkah-langkah taktis (CB). Menurutnya, pekerja hanya fokus pada pemecahan masalah sepanjang rute saja.

"Hingga saat ini, untuk jenis-jenis CB-CB sepeti satu arah yang singkat tersebut belum kita terapkan. Kita rasa dan evaluasi, belumlah diperlukan. Untuk sementara ini cukup dengan menurunkan tim urai untuk mengatur aliran lalu lintas," jelasnya. (mcr27/jpnn)

Post a Comment

أحدث أقدم