PIKIRAN RAKYAT Masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap usaha penipuan yang menggunakan nama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, yaitu Ngatiyana-Adhitia Yudisthira. Sebab, kedua nama tersebut telah dipalsukan oleh orang tidak bertanggung jawab melalui cara menawarkan bantuan dana untuk membangun masjid di Kota Cimahi.
Saat dikonfirmasi, wakil walikota Cimahi Adhitia Yudisthira mengkonfirmasikan berita itu pada hari Jumat, 4 April 2025.
"Pada awalnya, beberapa anggota pengurus masjid sempat menghubungi tim kami guna memverifikasi pesan singkat yang katanya datang dari nomor milik Pak Wali serta saya. Mereka berpura-pura ingin menyediakan dana bantuan bagi masjid," jelasnya.
Nomor WhatsApp yang dipakai untuk menghubungi petugas masjid adalah 083142558197 dan dilengkapi dengan gambar wajah Adhitia. Pesannya menyatakan bahwa 'Adhitia palsu' memberitahu tentang pendistribusian sumbangan untuk masjid tersebut. Agar diyakini, oknum tidak bertanggung jawab ini menuntut foto keadaan saat itu dari kompleks masjid.
"Salah satu orang yang dihubungi adalah pengurus masjid di daerah Kelurahan Leuwigajah. Pelaku tersebut memintakan foto dari masjid itu, lalu mengirimi bukti transfer. Terdapat dugaan bahwa sejumlah uang senilai 13 juta rupiah dan selanjutnya 20 juta rupiah telah dipindahkan. Nama pengepul dalam transaksi ini disebut sebagai Pak Ngatiyana serta dirinya sendiri," terangnya.
Sesudah bukti transfer dikirimkan, ternyata penjahat tersebut mengharuskan pengurus mesjid untuk mengembalikan jumlah uang tertentu.
"Pelakunya menyatakan bahwa telah melakukan transfer sebesar 13 juta rupiah tetapi jumlah tersebut melebihi karena semestinya hanya 10 juta rupiah. Kemudian pelaku meminta kepada pengurus masjid untuk mengembalikan atau men-transfer kembali uang senilai 3 juta rupiah," terangkan dia.
Melalui diskusi yang meyakinkan, sejumlah pemimpin masjid menjadi korban dari godaan si penipu. Tanpa melakukan verifikasi lebih dulu dengan Pemerintah Kota Cimahi, mereka menyetorkan sejumlah uang sesuai permintaan ke pihak fraudster tersebut.
"Saat ini, sejumlah pengurus masjid tidak memberi konfirmasi terlebih dahulu pada Pemerintah Kota Cimahi dan ternyata telah mentransfer lebih banyak uang daripada yang harusnya mereka berikan sebagai bantuan sesuai klaim pelaku. Laporan pun baru datang setelah insiden tersebut. Oleh karena itu, saya langsung membuat postingan di media sosial serta menyebarkan pesan WhatsApp untuk menegaskan bahwa jika ada orang menggunakan nama saya dan meminta uang melalui pesan, maka hal itu adalah penipuan," jelasnya dengan tegas.
Mereka menghimbau kepada publik untuk bersikap lebih waspada apabila ada orang yang menyambangi atau menghubungi mereka dengan janji-janji penawaran bantuan dari pemerintah.
"Sangat penting untuk waspada saat mendapatkan pesan seperti itu, silakan lakukan pengonfirmasan langsung dengan Pemkot Cimahi melalui saluran RT/RW, kelurahan/kecamatan atau Anda juga dapat menghubungi akun media sosial saya secara langsung. Sekarang ada beberapa pihak yang mencoba memanfaatkan kondisi tersebut serta melakukan tindakan penipuan dengan menyamar sebagai pemerintah dan menargetkan warga menjadi korban," jelasnya. ***
Posting Komentar