Berikut ini contoh naskah khutbah jumat pekan pertama di bulan Syawal 1446H, pendek namun bermakna.
Khutbah Jumat
Mendapatkan Berkah Melimpah di Bulan Syawal Saat Berpuasa
Khutbah I
Alhamdulillah yang memuji Tuhan Yang Maha Esa, Rabb semesta ini; dan kepada-Nya kita mohon pertolongan dalam menghadapi urusan dunia maupun agama. Shalawat serta salam kami sampaikan pada Nabi terpilih di antara para nabi dan rasul, yaitu Muhammad shallallahu 'alahi wasalam beserta keluarganya, sahabatnya, pengikut-pengikut setianya hingga hari kiamat. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah sendiri tanpa sekutu sebagai Sang Penguasa Ilahi yang jelas. Dan saya juga menyatakan bahwasannya our dear leader Muhammad adalah seorang hamba dan utusannya yang benar janjinya. Sesungguhnya firman Allah berbunyi: Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan menjadikanmu bermacam-macam suku bangsa agar dapat saling kenali satu sama lain. Sungguh orang-orang paling mulia menurut Allah adalah mereka yang takwa. Benar-benar Dia-lah Yang Mahateliti lagi Maha Mengetahui.
Alhamdulillah, kami selalu mensyukuri dengan mengangkat rasa sukur kepada Kehadiratan Allah SWT, Pencipta Alam Semesta, karena anugerah dan berkah-Nya, sampai-sampai kami bisa bertemu lagi di masjid pada hari yang istimewa ini guna menjalankan shalat jum'at. Doa sholawat serta salam mudah-mudahan tetap mengalir bagi baginda Rasulullah SAW bersama keluarganya, para sahabat, dan semua pengikutnya sampai masa akhir waktu.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Ramadhan sudah berakhir, tetapi kenangannya yang manis masih tertanam di jiwa kita. Sekarang, kita masuk ke bulan Syawal, bulan yang dipenuhi rasa gembira dan penuh berkah. Satu hal istimewa dari bulan ini ialah disunnakannya bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa tambahan sebanyak enam hari pada masa Syawal.
Menurut hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW menganjurkan agar melakukan puasa sunnah selama enam hari pada bulan Syawal, sesudah menyelesaikan kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan. Nilai kebaikannya sangat besar sekali. Jika seseorang berpuasa selama enam hari dalam bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala yang sama seperti jika telah berpuasa sepanjang tahun tersebut.
Rasulullah SAW bersabda:
Siapa yang berpuasa Ramadan lalu diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal, maka akan seperti ia berpuasa seumur hidup.
Pesan tersebut berkata: "Siapapun yang menunaikan ibadah puasa pada Bulan Ramadhon lalu dilanjutkan dengan menyempurnakannya dengan 6 hari di Bulan Syawal, maka pahalanya akan sebanding dengan melakukan puasa untuk satu tahun penuh." [HR. Muslim]
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
janji dari ganjaran yang sangat besar ini pastinya membawa arti tersendiri. Puasa pada bulan Syawal dapat dipandang sebagai pelengkap dari ibadah puasa di Bulan Ramadan. Seiring satu bulan penuh berpuasa di Bulan Ramadan, barangkali ada saatnya kita terlupa atau belum sanggup melaksanakan ibadah tersebut secara utuh. Dengan adanya Puasa Syawal, hal itu memberikan ruang bagi kita untuk mengoreksi kelengahan sebelumnya serta meningkatkan jumlah pahala hasil ibadah kita.
Dalam kitab Al-Mughni jilid IV pada halaman 438, Ibnu Qudamah merangkum hadits lainnya melalui riwayat Imam Abu Dawood, At-Tirmizi, serta Imam Ahmad. Berdasarkan laporan Sahabat Tsauban, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyatakan bahwa ada ganjaran besar untuk berpuasa enam hari di Bulan Syawwal, sebanding dengan pahala bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa sepanjang tahun penuh tersebut.
Dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam: Barangsiapa berpuasa Ramadan selama satu bulan, akan setara dengan sepuluh bulan puasa, dan jika ia menambah enam hari lagi sesudah Idul Fitri, maka itu adalah kesempurnaan dari tahunnya.
Pesan ini mengatakan: "Siapakah pun yang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhon untuk satu bulan, niscaya ganjarannya akan sama dengan sepuluh bulan, serta orang tersebut apabila melanjutkannya dengan berpuasa selama enam hari pasca perayaan Idul Fitri atau Syawal, dia sudah menunaikan kewajiban puasa bagaikan sepanjang tahun." [Hadits Riwayat Ibnu Majah]
Ibnu Qudamah menyebutkan di dalam karyanya al-Mughni bahwa terjemahan dari hadis tersebut menunjukkan tiap perbuatan baik akan mendapat ganjaran sebesar sepuluh kali lipat. Ia menjelaskan juga jika satu bulan berpuasa pada Ramadhan bernilai seperti sepuluh bulan, sementara untuk tujuh hari puasa selama Syawal nilainya sama dengan enam puluh hari. Dengan demikian, jumlah keseluruhan mencapai dua belas bulan atau setahun penuh.
Tamu yang hadir pada sidang jumat rahmatilah keutamannya. Puasa Bulan Syawal mencerminkan pentingnya ibadah dalam periode tersebut. Walaupun cuma enam hari saja, nilainya bisa sama seperti berpuasa sepanjang tahun. Ini memberikan peluang kepada kaum Muslim agar dapat memperbanyak ibadah serta mendapatkan ganjaran berlimpah. Mari kita dengarkan uraian dari Ibnu berikut ini:
Artinya kebaikan berlipat ganda sepuluh kali lipat, jadi satu bulan bernilai sepuluh dan enam bulan lainnya masing-masing sebanyak enam puluh hari. Jadi itu totalnya dua belas bulan, yang merupakan tahun lengkap.
Artinya: "Ini berarti bahwa setiap perbuatan baik akan digandakan hingga sepuluh kali lipat. Jadi, jika seseorang melakukan kebajikan selama sebulan, maka ia mendapatkan ganjaran seperti menerima manfaat dari sepuluh bulan; begitu juga keenam hari tersebut sama dengan enam puluh hari atau kedua-duanya bersama-sama membentuk satu tahun lengkap. Oleh karena itu, terdapat dua belas bulan di dalam satu tahun, yang secara keseluruhan adalah sebuah tahun penuh."
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Berikutnya, menurut hadits dari Ibn Umar, Nabi Muhammad SAW mengungkapkan bahwa salah satu keistimewaan berpuasa pada bulan Syawwal adalah jika seseorang melakukan puasa selama enam hari maka segala dosanya akan dihapuskan. Hal tersebut memberikan dorongan yang signifikan agar tak ada waktu terbuang sia-sia tanpa memperoleh ganjaran besar. Melakukan puasa Syawwal bukan saja membantu masyarakat Muslim menyelesaikan ketaatan mereka setelah Ramadan, namun juga bisa membersihkan jiwa mereka dari pelbagai dosa yang pernah dilakukan.
Hadits yang diberikan oleh Ibnu Umar itu menyatakan:
Siapa yang berpuasa Ramadan dan mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia akan ditiadakannya dosa-dosanya seperti saat ia baru lahir dari ibunya.
Artinya: "Siapakah yang menunaikan puasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, akan ditiadakannya segala kesalahannya sebagaimana pada saat ia lahir ke dunia dari rahim ibundanya."
Arti dari ungkapan "berpisah dari segala dosa sebagaimana saat dirinya lahir dari rahim Ibunya" ialah dosa-dosanya dikhapuskan oleh Allah SWT. Ini merupakan suatu balasan yang sangat besar untuk mereka yang rela berjuang dalam menunaikan puasa pada Bulan Syawal.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Maka mari kita memanfaatkan peluang istimewa ini untuk mendapatkan ganjaran yang melimpah dan membersihkan diri dari segala dosa dengan melakukan puasa Sunnah di bulan Syawal sejak enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Semoga hal itu membuat kita termasuk golongan orang-orang bertakwa yang terus-menerus mengerjakan amalan-amalan baik sesudah Ramadan.
Allah telah memberkati kami dan kalian dalam Al-Quran yang agung ini, serta membawa manfaat bagi saya maupun kamu melalui ayat-ayatnya dan pengajaran bijaksana di sini. Itulah ucapanku; mohon ampunanlah kepadaku kepada Allah Yang Maha Agung karena Dia memang-lah Pemberi Pengampunan yang Murah Hati.
Khutbah II
Alhamdulillah yang telah menjamin kebutuhan kami, dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasalam, keluarganya dan para sahabatnya yang terkenal dengan ketulusan mereka. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sendiri tanpa partner, dan saya juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusannya.
Sesudah itu, wahai kaum Muslimin, aku menasihatkan kamu dan diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah yang Maha Tinggi dan Agung tersebut. Ingatlah bahwa Allah telah memerintahkan kepadamu perintah penting ini; Dia mengajarkanmu salat dan shalawat atas Nabi-Nya yang mulia dengan perkataan: Sesungguhnya Allah beserta malaikat-malaikatNya menyucikan nabi tersebut. Wahai orang-orang beriman, lakukanlah salat serta sampaikanlah salam padanya, agar terus mendapat perlindungan. Ya Tuhan kami, limpahkan kesucian pada pemimpin kita Muhammad seperti Engkau suciakan pemimpin kami Ibrahim bersama keturunannya, dan karuniakan barakah bagi Pemimpin Kami Muhammad sebagaimana Engkau kirimkan barakah kepada Pemimpin kami Ibrahim juga para keturunan beliau di seluruh alam semesta karena sesungguhnya Engkaulah Yang Terpuji dan Mulia.
Ya Allah, ampunilah Muslim dan Muslimah, orang beriman laki-laki dan perempuan yang masih hidup di antara mereka serta para meninggal dunia. Ya Allah, peliharalah kami dari musibah, kesulitan, penyakit, kejelekan, kemungkaran, penindasan, pedang-perisai bermacam-macam bentuknya, cobaan-cobaan beserta ujian-ujian itu baik yang terlihat maupun yang disembunyikan; khusus bagi negeri Kami ini dan umum untuk semua negara kaum Muslimin. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Baca berita lainnya di GoogleNews
إرسال تعليق