BOLASPORT.COM - Sebelumnya pada tanggal seperti saat ini 12 tahun yang lampau, George St-Pierre mendapatkan kemenangan yang sangat meyakinkan dalam acara UFC namun ia ragu untuk bertarung secara langsung melawan musuhnya tersebut.

St-Pierre mengakhiri karirnya di UFC dengan memenangkan 13 pertarungan berturut-turut selama sepuluh tahun sejak tahun 2007.

Selama periode tersebut, GSP berhasil menjadi pemenang kelas welter pada tahun 2008, menyimpan gelarnya sebanyak sembilan kali, serta mencapai posisi sebagai sang raja dalam kategori berat menengah saat pertarungan terakhirnya pada tahun 2017.

Satu dari sekian kali keberhasilan pahlawan idolanya, Khabib Nurmagomedov, terjadi di rentang waktu tersebut pada tanggal 16 Maret 2013 dalam catatan sejarah.

Pertarungan yang dikenal dengan nama Rush ikut serta dalam acara UFC 158 yang diselenggarakan di Montreal, Kanada.

Pada kali kelima delapan ini, St-Pierre berusaha untuk mempertahankan gelarnya sebagai juara kelas welter.

Dia sukses mempertahankan tahtanya bahkan dengan mengamankan kemenangan yang meyakinkan.

Berjuang selama lima babak, musuh tunduk setelah mendapatkan skor telak 45-50, 45-50, 45-50.

Akan tetapi, keberhasilan tersebut diperoleh oleh Georges St-Pierre setelah ia merasakan rasa takut terkait salah satu aspek di MMA saat berhadapan dengan lawannya.

Yang membuatnya khawatir adalah bertarung di ring tinju.

St-Pierre takut akan gagal mempertahankan gelar jika beradu tinju karena lawannya adalah Nick Diaz.

Sama seperti adiknya, Nate Diaz, Nick Diaz merupakan salah satu petarung terkemuka di UFC dan sangat ahli dalam berkelahi.

GSP enggan menggelar pertandingan tinju dengan Diaz lantaran takut bakal dikalahkan olehnya.

"Kuncinya adalah terus melakukan gaya bertarung kickboxing," ungkap St-Pierre menurut laporan ESPN.

Pergi menjauh dari jangkauan pukulan dan gunakan teknik karate saya untuk bergerak maju mundur. Selain itu, terapkan juga gaya gulat saya.

Taktik tersebut diterapkan sang pahlawan yang lahir pada tanggal 19 Mei 1981 itu selama pertempuran berlangsung sekitar 25 menit.

St-Pierre telah melakukan takedown di sepuluh detik awal pertandingan.

Jika bertarung dengan pukulan, ia menggunakan strategi tendang dan lari hingga akhirnya banyak menghantamkan serangan jabs.

Dalam putaran selanjutnya, Georges St-Pierre tetap mengambil alih permainan dan menjadikannya sebagai pertarungan gaya gulat tempur di mana ia secara konsisten melakukan serangan takedown.

Takut St-Pierre akan keahlian bela diri diaz ternyata muncul di ronde 4.

Satu pukulan kiri dari Diaz menyebabkan bagian atas mata kanan GSP terluka sobek.

Akan tetapi, Rush langsung memulihkan kontrol atas keadaan dengan melakukan serangan balik.

Pertandingan akhir berlangsung dengan lancar bagi juara bertahan karena ia tak pernah menghadapi ancaman serius.

St-Pierre berhasil mencetak 9 sukses dari 16 percobaan takedown dan menguasai lawannya selama sekitar 14 menit secara keseluruhan.

Diajak untuk bergulat, Nick Diaz merasa powerless dan gagal meningkatkan volumenya dalam melayangkan pukulan seperti yang umumnya dikenal darinya saat bertanding.

GSP secara keseluruhan menanamkan 105 pukulan berarti dengan ketepatan 62%, sedangkan Diaz hanya mencapai 41 pukulan dengan akurasi sebesar 30%.

Setelah pertempuran berakhir, St-Pierre memberikan pujian kepada lawannya.

Nick merupakan seorang mantan tentara dan saya sesungguhnya sangat mengidolakan Nick Diaz.

Ini adalah salah satu sebab kenapa saya berkeinginan untuk bertarung dengannya.

Post a Comment

أحدث أقدم