
Banyak individu berharap untuk mempertahankan kesejahteraan fisik dan kesegaran pikiran mereka saat menua. Akan tetapi, sangat jarang yang paham tentang rutinitas apa saja yang mendukung pemeliharaan fungsi otak dengan optimal seiring pertambahan umur.
Sebenarnya, individu yang masih beraktivitas dengan intensif pada rentang usia 70 tahun ke atas biasanya memiliki ritual awal hari yang ringkas tapi amat bermanfaat dalam merawat kesegaran pikiran mereka.
Berita baiknya ialah, kebiasaan-kebiasaan tersebut tidaklah sukar untuk diterapkan dan bisa dipraktekkan oleh semua orang. Lewat penerapan ritual ini pada tiap pagi hari, kamu mampu mendukung peningkatan kemampuan menghafal, perhatian, serta kesejahteraan jiwa secara menyeluruh.
Berdasarkan artikel pada situs web DM News, hari Kamis tanggal 6 Maret, ini dia sembilan kebiasaan pagi yang dikerjakan oleh mereka yang selalu tampil prima seiring bertambahnya umur:
1-9 [Nomor urutan]
[Isi poin]
1) Mengawali Hari Dengan Aktivitas Bergerak
Orang-orang yang masih tajam di usia senja mempunyai ciri khas yaitu mereka selalu terlibat dalam aktivitas, termasuk pada awal hari. Tak perlu melakukan latihan fisik yang berat, gerakan sederhana seperti stretching, yoghurt lembut, atau sekadar berjalan pelan sudah dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Melakukan aktivitas fisik pada awal hari dapat memperbaiki sirkulasi darah menuju otak, menambah ketajaman fokus, dan mendukung stabilitas emosi yang positif. Namun demikian, hal utama adalah rutinitas tersebut harus dipertahankan dengan konsistensi tiap harinya.
2) Memakan Pangan yang Baik untuk Kesehatan Otak
Memiliki sarapan yang bergizi memiliki dampak besar pada fokus mental dan stamina Anda sepanjang hari. Seseorang yang masih tajam di usia tuanya mengonsumsi hidangan dengan nutrisi tinggi protein, lemak baik serta berserat contohnya adalah telur, kacang-kacangan, berries, dan sereal.
Foods ini menyediakan gizi yang diperlukan oleh otak agar tetap terfokus dan bekerja dengan baik. Menjauhi konsumsi makanan manis serta olahan pada sarapan bisa meminimalisir kebingungan mental dan menstabilkan tingkat energi selama lebih lama.
3) Mengasah Otak melalui Tantangan Kognitif
Di samping memastikan tubuh selalu bergerak, mereka juga mengejar kegiatan untuk mengerahkan pikiran. Pagi hari biasanya diisi dengan tugas-tugas yang dapat melatih otak seperti mencoba puzzle silang, menyimak sebuah literatur, ataupun mendalami suatu bahasa asing.
Mengaktifkan pikiran dengan rutinitas dapat meningkatkan kekuatan jaringan syaraf dalam otak serta mencegah penurunan fungsi kognitif saat lanjut usia. Anda tidak perlu meluangkan waktu banyak untuk ini; hanya sekitar 10 sampai 15 menit tiap pagi pun sudah cukup untuk mendapatkan dampak positifnya.
4) Menangkap Cahaya Mentari Subuh
Terkena cahaya matahari pada waktu subuh dapat menyesuaikan siklus alami tubuh, memperbaiki mutu istirahat, serta menjadikannya lebih siaga selama seharian.
Di samping itu, cahaya matahari memfasilitasi pembentukan serotonin, yakni zat kimia yang bertanggung jawab atas pengaturan mood, kemampuan berkonsentrasi, serta kebugaran otak secara menyeluruh. Cukup dengan duduk di bawah terpaan cahaya matahari kurang lebih 10 sampai 15 menit pada awal hari dapat memberikan dampak positif tersebut.
5) Menjalankan Praktek Kesadaran Atau Meditasi
Musuh utama dari kesehatan otak adalah stres. Oleh karena itu, banyak individu yang masih tajam pada masa tuanya menerapkan rutinitas mindfulness atau meditasi di awal hari.
Berbagai aktivitas seperti bernafas dalam-dalam, mencatat apa yang ada di pikiranmu, atau cukup duduk dengan tenang bisa meringankan tekanan dan mempertajam fokus mental. Penelitian juga mendapati bahwa praktik meditasi memiliki dampak positif pada konsentrasi materi abu-abu di otak, bagian ini sangat penting untuk proses belajar serta menyimpan informasi.
6) Menjaga Hubungan Sosial
Merawat kesejahteraan mental bukan sekadar soal diet dan olahraga, melainkan juga terkait dengan hubungan interpersonal. Individu yang cenderung memiliki pikiran tajam seiring bertambahnya usia sering kali dimulai dari pagi mereka dengan berkomunikasi dengan pihak ketiga, misalnya menghubungi sahabat, sarapan bersama mitra hidup, atau bercengkerama dengan tetangga setempat.
Interaksi sosial memastikan bahwa otak terus bekerja secara optimal sambil menghindari rasa kesepian yang dapat menyebabkan peningkatan risiko kerusakan kognitif. Bahkan sedikitnya komunikasi di awal hari pun memiliki pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis dalam jangka waktu lama.
7) Hindarilah Sesuatu yang Buruk pada Saat Subuh
Banyak individu tidak menyadari bahwa mereka memulai harinya dengan hal-hal negatif, misalnya dengan segera membaca berita suram atau surel kerja yang mendatangkan stres.
Orang-orang yang masih tajam pada usia senja cenderung lebih teliti saat memulai harinya. Mereka lebih suka menyibukkan diri dengan membaca buku motivasi, mendengarkan lagu-lagu yang merilekskan, atau menikmati waktu pagi mereka tanpa adanya interupsi.
Bagaimana kita memulai harian bisa menetapkan bagaimana kita akan menjalaninya sampai akhir hari itu. Mengambil langkah-langkah yang positif di awal bisa mendukung kewaspadaan mental serta mengurangi tekanan.
8) Memelihara Jadwal Tidur yang Konsisten
Otot otak yang tajam perlu istirahat yang mencukupi serta bermutu tinggi. Seseorang yang senantiasa terjaga dalam keadaan jiwa sehat sampai menua cenderung mengikuti pola tidur yang stabil, dengan jam bangun yang selalu konstan tiap harinya.
Memulai bangun pada jam yang serupa setiap harinya dapat memfasilitasi pengaturan siklus sirkadian oleh tubuh serta peningkatan mutu istirahat di saat senja. Istirahat yang mencukupi dan berkesinambungan amatlah vital bagi operasional otak, kemampuan menyimpan informasi, serta kebugaran emosi secara umum.
9) Memiliki Keinginan untuk Mengetahui
Ciri unik dari individu yang masih tajam di masa tua adalah bahwa mereka selalu mengasah pengetahuan dan kemampuan. Rasa penasarannya pada lingkungan sekitarnya sangat tinggi.
Mereka gemar menggali konsep-konsep unik, merintis jalan-jalan yang tak pernah dilewati sebelumnya, ataupun sekedar memburu solusi untuk riddle-riddles dalam pikiran mereka. Melalui proses pembelajaran tanpa henti serta pemikiran yang selalu terbuka, mereka senantiasa membuat otak tetap segar dan tajam dari masa ke masa. (jpc)
إرسال تعليق