JAKARTA, Seorang pedagang perhiasan di Cikini Gold Center, Oki, menyatakan bahwa pendapatan tokonya mendekati hari raya Idulfitri turun dengan signifikan.

"Sebelum lebaran tahun lalu, pendapatan dapat meningkat hingga mencapai Rp 80 juta per hari, namun saat ini pendapatan telah menurun sekitar 70-80 persennya," ungkap Oki kepada di lokasi, Selasa (25/3/2025).

Oki menyatakan bahwa penurunan pendapatan mereka disebabkan oleh kenaikan harga emas yang menjadi dua kali lipat, sehingga kemampuan pembelian publik berkurang.

"Harga emas berkaliber 70 persen kini berkisar antara Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta. Sementara tahun lalu harga tersebut hanya berkisar antara Rp 600.000 sampai Rp 700.000," terang Oki.

Menurut Oki, situasi saat ini menyebabkan masyarakat cenderung lebih fokus pada pemenuhan keperluan harian daripada berinvestasi dalam bentuk emas.

Di samping itu, dia berpendapat bahwa fenomena tersebut juga terkait erat dengan situasi perekonomian Indonesia yang sedang lesu saat ini.

"Bila upah karyawan meningkat, tentu mereka akan membeli emas. Akan tetapi, karena situasi ekonomi saat ini sedang lesu, maka barang seperti emas yang bukan merupakan keperluan utama sudah jarang diminati," terangnya.

Pedagang perhiasan lainnya, Andi (44), juga menyatakan adanya pengurangan pendapatan dari penjualan emas sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Umumnya penghasilannya bisa mencapai puluhan juta rupiah per hari saat lebaran, namun kini turun hingga 50 persen," ujar Andi.

Andi menyatakan perasaannya hancur lantaran penjualannya merosot tajam sekitar 50 persen. Hal tersebut menjadikannya kesulitan dalam menutupi biaya untuk Hari Raya Idul Fitri.

"Apa lagi sekarang akan lebaran dan harus membeli berbagai keperluan, namun dengan penjualan yang turun membuatku merasa cemas," terangnya.

Andi mengatakan bahwa kesepian penjual terjadi lantaran harga emas naik mendekati hari raya Idul Fitri.

"Kenaikan harga emas menjadi Rp 1,7 juta untuk setiap gram, sedangkan di awal bulan Maret lalu harganya hanya mencapai Rp 1 juta per gram," terang Andi.

Post a Comment

أحدث أقدم