Pada sore hari ini, saya menonton podcast Ajo Bendri, seorang ahli dalam bidang pendidikan anak bersama Nikita Willy. Dalam sesi tersebut, beliau berbicara mengenai pentingnya mandiri.

Mandiri tidak hanya terwujud saat kamu dapat menghasilkan uang sendiri. Namun, kebebasan sejati ialah ketika kamu sanggup berdiri tanpa bantuan orang lain untuk shalat Subuh.

Diskusi tak sekadar berbicara melainkan pertukaran nilai-nilai. Hal ini kerap dilakukan oleh Bapak. Di dalam Al-Quran terdapat 17 diskusi antara orangtua dengan anak. Terdiri dari 14 ayat diskusi antara ayah dan anak, dua di antaranya adalah percakapan antara ibu dengan anaknya, serta satu kali lagi adalah pembicaraan bersama-sama antara ayah dan ibu dengan si anak.

Perbuatan yang diwajibkan bukan berarti menjadikan orangtua bersikap otoriter. Sebagai contoh, seperti Nabi Ibrahim yang ingin mengurbankan Ishmael, putranya tersebut.

Bapaku mengundang anaknya untuk melakukan Tinkering Work dan bertanya padanya: Menurut pendapatmu bagaimana? Ini semua tentang mendorong anak agar berfikir.

Salam dengan halus, jelaskan, lalu tanyakan.

Jika terdapat kendala dalam membesarkan anak, tinjaulah kembali hubungan kita dengan Allah. Koneksi antara kita dan sang anak bukan semata-mata ditentukan oleh metode pendidikan kita, melainkan juga dipengaruhi oleh rahmat Allah yang memberi kekuatan pada hati kita.

Sampaikan kata-kata yang pantas untuk anak. Jangan pernah berbohong meski itu untuk suatu alasan. Bila kau melakukan hal demikian, Densus 88 akan mengambil tindakan terhadapmu. Apabila keluar di waktu malam, hantu kuntilanak mungkin menjumpaimu. Ulaslah sesuai dengan porsinya dan pertimbangkan juga tahapan umurnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama